MATERI KE NU AN

MATERI 

KE NU AN


-PAC Sayung-

Pokok Bahasan :

1. Sejarah kelahiran NU dan perkembangannya

2. Sejarah berdirinya NU lokal

3. Bentuk dan sistem organisasi NU 

a. Tujuan Organisasi, 

b. Struktur organisasi, dan 

c. Perangkat organisasi 

4. Pengertian dan kedudukan ulama dalam NU

5. Faktor – faktor dominan NU yaitu faktor kepemimpinan dan keanggotaan NU serta faktor keagamaan NU


Tujuan :

1. Memahami sejarah dan perkembangan baik nasional maupun lokal

2. Memahami bentuk dan sistem organisasi NU

3. Memahami kedudukan Ulama dalam NU

4. Memahamai faktor dominan NU baik faktor kepemimpinan, keanggotaan serta faktor keagamaan


I. Sejarah NU

Sesungguhnya pendorong berdirinya NU oleh para ulama dan kaum pesantren adalah semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kerjasama yang lebih teratur antara mereka didalam memperjuangkan izzul islam wal mukminin dalam bingkai ahlusunah wal jamaah.

Dorongan kerjasama ini dipicu oleh peristiwa “Konferensi Khilafah” yang diadakan oleh pemerintah Saudi Arabia, sebab setelah selesai perang dunia ke- 2 dan Kesultanan Turki diakui sebagai khilafah islamiyah jatuh karena revolusi yang dipimpin oleh Kamal Ataruk rupanya Pemerintah Saudi Arabia berambisi untuk memangku “Khilafah Turki” tersebut. Maka dirancanglah Konferensi International Khilafah Islamiyah di Mekkah dan diundanglah perwakilan – perwakilan negara-negara islam, termasuk Indonesia. Di Indinesia sudah terbentuk sebuah Komite (panitia) untuk mengirim utusan kesana, termasuk KH. Wahab Hasbullah sebagai perwakilan Ulama serta beberapa tokoh-tokoh lain yang mewakili organisasi besar Islam Indonesia.

Dengan alasan yang kurang jelas susunan Anggota Komite berubah, KH. Wahab Hasbullah tidak jadi masuk menjadi anggota delegasi, karena tidak “mewakili organisasi” apapun, secara tidak langsung ini sebuah penghinaan terhadap ulama pesantren yang sesungguhnya besar pengaruhnya dan posisinya terhadap umat Islam di Indonesia.

Karena kemungkinan bergabung dengan delegasi umat Islam Indonesia sudah tertutup, maka para Ulama berusaha dengan kekuatan sendiri untuk mengirim delegasi Ulama Ahlu sunnah wal jamaah Indonesia menghadap Pemerintah Saudi Arabia. Untuk keperluan itu maka dibentuklah “Komite Hijaz” sebuah panitia untuk memobilisasi kekuatan dan dukungan umat bagi terlaksananya kerja besar ini.

Segala kebutuhan dapat disiapkan meskipun dalam keadaan pas-pasan. Delegasinya hanya KH. Wahab Hasbullah sendiri, seorang penasehat dari Mesir yaitu Syekh Ghonaim (untuk memperbesar wibawa delegasi) sekretarisnya diambilkan dari santri Indonesia yang ada di Arab Saudi, yaitu KH. Dachlan dari Nganjuk (untuk menghemat dana) ketika delegasi akan berangkat, berbisik pikiran untuk “mempermanenkan” Komite Hijaz itu untuk menjadi organisasi yang tetap, yaitu Nahdlatul Ulama.

Jamiyah Nahdlatul Ulama didirikan di surabaya pada tanggal 6 rojab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926 M, dengan pendirinya antara lain : KH. Hasyim As’ari, KH. Wahab Hasbullah, KH. Bisri Samsuri, KH. Ridwan Abdullah, KH. Mas Alwi Abdul Azizi dan lain – lain.


II. Tujuan, Struktur dan Perangkat Nahdlatul Ulama

Tujuan Nahdlatul Ulama adalah berlakunya ajaran islam menurut Faham Ahlussunah wal jamaah dan menganut salah satu madzhab empat, ditengah-tengah kehidupan masyarakat didalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia (AD NU Bab IV pasal 5).


Struktur organisasi Nahdlatul Ulama yaitu:

* Pengurus Besar di Jakarta

* Pengurus Wilayah Di Provinsi

* Pengurus Cabang di Kota/Kabupaten

* Pengurus Majlis Wakil Cabang di Kecamatan

* Pengurus Ranting di Desa atau Kabupaten


Perangkat organisasi Nahdlatul Ulama :

· Lembaga adalah perangkat departemenisasi organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama, khususnya yang berkaitan dengan suatu bidang tertentu.

· Lajnah adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama untuk melaksanakan program Nahdlatul Ulama menangani penanganan khusus

· Badan Otonom adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang befungsi membantu malaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama khususnya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu yang beranggotakan perseorangan.


Posisi dan Fungsi Ulama dalam NU

Sebagaimana pada alinea 2 butir  mukoddimah Khittoh NU di sebutkan : Nahdlatul Ulama sebagai jamiyah Diniyah adalah wadah bagi ulama dan pengiakut-pengikutnya yang didirikan pada 16 rojab 1344 H/31 Januari 1926 M, dengan tujuan untuk memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran islam berhaluan ahlusunnah wal jamaah dan menganut salah satu madzhab empat masing-masing : Imam Abu Hanifah An Nu’man, Imam Malik Anas, Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’I, dan Imam Ahmad Bin Hambal, serta untuk mempersatukan langkah para ulama dan pengikutnya dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk Kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa dan ketinggian harkat dan martabat manusia.


Dasar – Dasar Faham Keagamaan NU

· Sumber – sumber ajaran Islam diambil 

dari :

• Al – Qur’an

• Al – Hadist

• Al Ijma’

• Al Qiyas

· Menggunakan system bermadzhab :

1. Akidah : Aswaja sebagaimana dipelopori oleh Imam Asy’ari dan Imam Maturidi

2. Fiqih : salah madzhab empat oleh Hanafi, maliki, Syafi’I dan Hambali

3. Tasawuf : Imam Junaid Al Bagdadi, Imam Ghozali dan lain – lain. 


-Wulan SR-

Posting Komentar

Monggo bisa di kasih komentarnya gays

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak