NU HADIR JADI PIONIR MEWUJUDKAN KEMASLAHATAN MASYARAKAT

NU HADIR JADI PIONIR

MEWUJUDKAN KEMASLAHATAN MASYARAKAT




Para Auliya dan Ulama pendiri NU dalam menyebarluaskan kebaikan dan kebahagiaan kepada seluruh alam semesta ini memiliki misi mulia yaitu meneruskan risalah yang diterima dan diperjuangkan oleh Nabi Muhammad SAW guna mengeluarkan manusia dari alam kegelapan menuju cahaya yang terang benderang.

Tujuan NU yang pokok adalah terwujudnya kemaslahatan umat, untuk kebaikan, memurnikan faham ajaran Islam sebagai pedoman ibadah kepada Allah SWT, yakni faham ahlussunnah wal jamaah, mencerdaskan ummat secara mandiri, dan menjalankan usaha memperoleh rizqi yang halal.

Adapun maksud berdirinya NU adalah : (1) Para ulama hendak merukunkan umat Islam, (2) Para ulama hendak memurnikan syari'at Islam, ahlussunnah wal jamaah, (3) Para ulama berkehendak supaya bangsa kita dapat merdeka, (4) Para ulama merasa bertanggung jawab atas dunia Islam sebagai kasih sayang terhadap segenap alam.

Permasalahan yang dihadapi dunia Islam saat menjelang kelahiran NU di antaranya adalah: (1) Munculnya gerakan anti madzhab di Saudi Arabia, yang ditandai dengan upaya mengambil hukum langsung dari Al-Qur'an dan hadits, (2) Mereka ingin melakukan pembaharuan Islam, (3) Mereka ingin memodernisasi Islam. 

Gerakan tersebut juga telah merambah dan dirasakan di tanah air, sehingga para ulama ahlussunnah wal jamaah merasa perihatin, karena faham ahlussunnah wal jamaah yang benar adalah : (1) Orang Islam tidak bisa dilepaskan dari madzhab, sebab dikhawatirkan orang yang belum cukup ilmunya senang mengambil hukum sendiri-sendiri dari Al-Qur'an dan hadits, kemudian menafsirkannya sesuai kehendaknya sendiri. (2) Agama Islam adalah agama yang sempurna, dan (3) Syari'at Islam berlaku sepanjang zaman dan tempat.

Sebagai penganut ulama ahlussunnah wal jamaah, kita tidak perlu pesimis, kita harus optimis. Bukan kita yang akan menjaga Islam ahlussunnah wal jamaah, melainkan Allah SWT lah yang menjaganya. Kita sekedar berikhtiar dan berdoa. Untuk itu berkhidmat kepada NU sebagai organisasi Islam ahlussunnah wal jamaah hendaknya dengan niat yang baik, mentaati peraturan yang berlaku, dan dengan suka rela sebagai bagian dari ibadah mu'amalah. 

Dengan niat dan ikhtiar yang baik tersebut Insyaallah diri kita akan dilindungi, diperbaiki, dan diberkahi oleh Allah SWT berkat syafa'at Baginda Nabi Muhammad SAW, karamah para Auliya, dan barakah ilmu para ulama, amin. Karena itu mengikuti kepemimpinan ulama adalah kewajiban bagi kita bersama selaku warga NU.

Hadratus Syekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari pernah menegaskan, "Wahai anakku semua (warga NU), supaya bisa meniru perjuangannya Nabi Muhammad SAW menyebarkan agamanya Allah Ta'ala, supaya bisa diterapkan di dalam Jamiyah NU.

Dalam suatu riwayat pernah disebutkan, Nabi Muhammad SAW pernah dikasih tau oleh pamannya, Abu Tholib bahwa orang Kafir Quraisy sepakat membujuk akan memberikan kepada Nabi Muhammad SAW dengan harta kekayaan, wanita yang cantik, dan kekuasaan, agar menghentikan dakwahnya, namun Nabi Muhammad SAW tegas menolaknya. "Jika mereka mampu meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, aku tetap berdakwah".

Keteguhan hati dalam memegang prinsip dakwah menjadi modal dasar utama dalam berkhidmat Jamiyah NU kepada masyarakat. Di samping itu adanya ukhuwah nahdliyah, ketaatan warga kepada ulama, dan orientasi kemaslahatan umum dalam kepemimpinan, akan menjadikan NU semakin bermanfaat dan barokah. Wallahu a'lam.

Nahdhatul Ulama berperan sebagai ormas kemasyarakatan dan keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki potensi besar dalam mewujudkan kehidupan masyarakat dan daerah menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (daerah yang penuh dengan kebaikan dan dalam naungan Allah SWT). 

Potensi ini harus terus dikelola oleh para pengurus NU di segala tingkatan dengan berkhidmah secara istiqomah dan sungguh-sungguh di berbagai sektor. Tidak hanya keagamaan, peran NU juga sangat vital dalam pengembangan berbagai sektor kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya.   "NU bukan hanya berkhidmah ngurusi amaliah ubudiyah saja. Namun kesehatan, ekonomi dan berbagai sektor lainnya harus diperjuangkan oleh pengurus," 

Pengurus NU harus mampu memberikan manfaat bagi orang lain seperti dengan terus bergerak. "Kalau pengurus dan warga NU bergerak maka masjid akan makmur, perekonomian akan berjalan, dan berbagai sektor kehidupan akan berjalan dengan baik," 

Kehidupan yang makmur dan sejahtera juga harus didukung dengan sikap tawasut (moderat) yang memang menjadi ciri khas warga NU di Nusantara sedari dulu. Warga NU adalah warga yang bersikap moderat di tengah-tengah kehidupan Indonesia yang majemuk.    Menurutnya banyak negara yang saat ini belajar bagaimana NU mampu menjadi pionir perdamaian di tengah kemajemukan yang ada. Dengan kondisi damai di Indonesia ini banyak negara seperti Afganistan mendirikan Nahdlatul Ulama di negaranya.  


Penulis : Wulan Suci Rahayu


#Pelajar Nusantara

#Salam Belajar

{Belajar, Berjuang, Bertaqwa}

Posting Komentar

Monggo bisa di kasih komentarnya gays

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak